Kecaman Tuhan Terhadap Dosa Yehuda Berdasarkan Penafsiran Yesaya 1:10-20 Dan Relevansinya

Authors

  • Herrio Tekdi Nainggolan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung

DOI:

https://doi.org/10.46445/ejti.v4i1.199

Keywords:

God’s Censure, Sin, Justice, Relevance, Churches

Abstract

God’s Censure of the Sins of Judah (The Interpretation of Isaiah 1:10-20) and  its relevance for Churches. The writing of this article will eksplore the social problems that happened in the South of Israel (Judah). With using qualitative method hermeneutical approach, this writing will excavate the meaning of the God’s censure of the sins of the Judah in Isaiah 1:10-20, in order to get it’s relevance for the current churches. Based on the research, the meaning of God's censure the sins of Judah in Isaiah 1: 10-20 is that the people of Judah assume that the LORD will deal with their official and lively worship, while they forget and oppress their fellow humans. For God, all of that is a form of evil and showing self-deceitful piety. Their crime is proven by the rise of social injustice, namely the oppression of the weak such as the poor, widows and orphans. So through the prophet Isaiah, the Lord firmly censure them and said that the worship they performed, the offering of the sacrifice they gave and the prayers they offered were something that was burdensome and disgusting to God. Judah was found guilty before God and had to turn to God's law and will. God censure the sins of Judah because all of them both leaders and people had insulted the holy God. 

 

Kecaman Tuhan terhadap Dosa Yehuda (Penafsiran Yesaya 1:10-20) dan Relevansinya bagi Gereja. Penulisan artikel ini akan menelisik masalah sosial yang terjadi di Israel Selatan (Yehuda) pada masa pelayanan nabi Yesaya. Dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan hermeneutik, tulisan ini akan menggali lebih mendalam makna kecaman Tuhan atas dosa kaum Yehuda dalam Yesaya 1:10-20, sehingga dapat menemukan relevansinya bagi gereja masa kini. Dari penelitian yang dilakukan, maka kecaman Tuhan terhadap dosa Yehuda dalam Yesaya 1:10-20 adalah kaum Yehuda beranggapan bahwa TUHAN akan berkenan dengan ibadah-ibadah mereka yang resmi dan meriah, sementara mereka melupakan dan menindas sesamanya manusia. Bagi Tuhan, semuanya itu adalah bentuk kejahatan dan pamer kesalehan diri yang menipu. Kejahatan mereka terbukti dengan maraknya ketidakadilan sosial, yaitu penindasan terhadap kaum lemah seperti orang miskin, para janda dan anak yatim. Maka melalui nabi Yesaya, dengan tegas Tuhan mengecam mereka dan mengatakan bahwa ibadah-ibadah yang mereka lakukan, persembahan korban yang mereka berikan dan doa-doa yang mereka sampaikan adalah sesuatu yang membebani dan menjijikkan bagi TUHAN. Yehuda dinyatakan bersalah di hadapan Tuhan dan harus berbalik kepada hukum dan kehendak TUHAN. Tuhan mengecam dosa Yehuda karena mereka semua baik pemimpin maupun umat telah menghina Allah yang kudus.

Author Biography

Herrio Tekdi Nainggolan, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung

Berjuanglah terus

References

Balasuriya, T. (2011). Teologi Siarah. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Baxter, J. S. (2002). Menggali Isi Alkitab 2 Ayub Sampai dengan Maleakhi. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih.

Bergant, D., & Karris, R. . (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Kanisius: Yogyakarta.

Boyd, F. M. (2000). Kitab Nabi-nabi Kecil. Malang: Gandum Mas.

Browning. (2007). Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Bullock, C. H. (2014). Kitab Nabi-nabi Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas.

Gemeren, W. A. V. (2007). Penginterpretasian Kitab Para Nabi. Surabaya: Momentum.

Hill, A. E., & Walton, J. H. (2001). Survei Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas.

King, J. P., & Stager, L. E. (2010). Kehidupan Orang Israel Alkitabiah. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Koehler, W. A. E. (2010). Intisari Ajaran Kristen. Pematang Siantar: Akademi Lutheran Indonesia.

Lasor, W. ., Hubbard, D. ., & Bush, F. . (2012). Pengantar Perjanjian Lama 2 Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Lukito, D. L. (2002). Kekeliruan Pengertian Konsep Anugerah dalam Teologi dan Pelayanan Praktis. Veritas, 3, No.2, 149–170.

Lumintang, S. I. (2016). Theologia Penelitian dan Penelitian Theologis. Jakarta: Geneva Insani Indonesia.

Mamahit, F. Y. (2010). Teologi dan Praksis Keadilan Dalam Kitab Taurat. Veritas, 11 No. 1, 1–21.

Mangunwijaya, Y. . (2004). Keprihatian Sosial Gereja. Yogyakarta: Kanisius.

Ngahu, S. S. T. (2019). Menguak Prasangka Homoseksualitas Dalam Kisah Sodom dan Gomora (Kajian Hermeneutik Kejadian 19:1-26). Gema Teologika, 4 No. 1, 17–30.

Nugroho, F. J. (2019). Gereja dan Kemiskinan: Diskursus Peran Gereja di Tengah Kemiskinan. Evangelical: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Gereja, 3, No. 1, 100–112.

Oswalt, N. J. (2000). The New International Commentary On The Old Testament: The Book Isaiah Chapter 1-39. Michigan: Grand Rapids.

Pandia, E. (2016). Ibadah dan Keagamaan Israel Kuno. Kerusso: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 15, No.1, 1–25.

Pfiiffer, F. C. (2009). Tafsiran Alkitab WycliffeVolume 2 Ayub- Maleakhi. Malang: Gandum Mas.

Purba, K. (2012). Keadilan Allah Menurut Kitab Amos Serta Relevansinya Bagi Kaum Miskin. STAKPN Tarutung, Tarutung.

Saragih, A. (2014). Hubungan Ibadah Dengan Keadilan ( Studi Eksegetis Amos 5:21-24) dan Relevansinya Bagi Umat Kristiani. STAKPN Tarutung, Tarutung.

Sitompul, A. A., & Beyer, U. (2002). Metode Penafsiran Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Snell, D. C. (2009). Kehidupan di Timur Tengah Kuno 3100-332. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Stanislaus, S. (2018). Kritik Sosial Nabi Israel-Yehuda. Logos: Jurnal Filsafat Teologi, 15, No.1, 65–108.

Balasuriya, T. (2011). Teologi Siarah. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Baxter, J. S. (2002). Menggali Isi Alkitab 2 Ayub Sampai dengan Maleakhi. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih.

Bergant, D., & Karris, R. . (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Kanisius: Yogyakarta.

Boyd, F. M. (2000). Kitab Nabi-nabi Kecil. Malang: Gandum Mas.

Browning. (2007). Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Bullock, C. H. (2014). Kitab Nabi-nabi Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas.

Gemeren, W. A. V. (2007). Penginterpretasian Kitab Para Nabi. Surabaya: Momentum.

Hill, A. E., & Walton, J. H. (2001). Survei Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas.

King, J. P., & Stager, L. E. (2010). Kehidupan Orang Israel Alkitabiah. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Koehler, W. A. E. (2010). Intisari Ajaran Kristen. Pematang Siantar: Akademi Lutheran Indonesia.

Lasor, W. ., Hubbard, D. ., & Bush, F. . (2012). Pengantar Perjanjian Lama 2 Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Lukito, D. L. (2002). Kekeliruan Pengertian Konsep Anugerah dalam Teologi dan Pelayanan Praktis. Veritas, 3, No.2, 149–170.

Lumintang, S. I. (2016). Theologia Penelitian dan Penelitian Theologis. Jakarta: Geneva Insani Indonesia.

Mamahit, F. Y. (2010). Teologi dan Praksis Keadilan Dalam Kitab Taurat. Veritas, 11 No. 1, 1–21.

Mangunwijaya, Y. . (2004). Keprihatian Sosial Gereja. Yogyakarta: Kanisius.

Ngahu, S. S. T. (2019). Menguak Prasangka Homoseksualitas Dalam Kisah Sodom dan Gomora (Kajian Hermeneutik Kejadian 19:1-26). Gema Teologika, 4 No. 1, 17–30.

Nugroho, F. J. (2019). Gereja dan Kemiskinan: Diskursus Peran Gereja di Tengah Kemiskinan. Evangelical: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Gereja, 3, No. 1, 100–112.

Oswalt, N. J. (2000). The New International Commentary On The Old Testament: The Book Isaiah Chapter 1-39. Michigan: Grand Rapids.

Pandia, E. (2016). Ibadah dan Keagamaan Israel Kuno. Kerusso: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 15, No.1, 1–25.

Pfiiffer, F. C. (2009). Tafsiran Alkitab WycliffeVolume 2 Ayub- Maleakhi. Malang: Gandum Mas.

Purba, K. (2012). Keadilan Allah Menurut Kitab Amos Serta Relevansinya Bagi Kaum Miskin. STAKPN Tarutung, Tarutung.

Saragih, A. (2014). Hubungan Ibadah Dengan Keadilan ( Studi Eksegetis Amos 5:21-24) dan Relevansinya Bagi Umat Kristiani. STAKPN Tarutung, Tarutung.

Sitompul, A. A., & Beyer, U. (2002). Metode Penafsiran Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Snell, D. C. (2009). Kehidupan di Timur Tengah Kuno 3100-332. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Stanislaus, S. (2018). Kritik Sosial Nabi Israel-Yehuda. Logos: Jurnal Filsafat Teologi, 15, No.1, 65–108.

Utley, B. (2010). Kumpulan Komentari Panduan Belajar Perjanjian Lama. Texas: Bible Lessons International.

Vriezen, T. C. (2003). Agama Israel Kuno. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Wahono, W. (2002). Di sini Kutemukan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Wibowo, S. W. (2016). Teologi yang Membebaskan dan Membebaskan Teologi. Jakarta: Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia.

Widyapranawa, S. (2012). Tafsiran Alkitab Kitab Yesaya Pasal 1-39. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Wright, C. (2010). Hidup Sebagai Umat Allah Etika Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Published

2020-01-31

How to Cite

Nainggolan, H. T. (2020). Kecaman Tuhan Terhadap Dosa Yehuda Berdasarkan Penafsiran Yesaya 1:10-20 Dan Relevansinya. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 4(1), 64–78. https://doi.org/10.46445/ejti.v4i1.199

Issue

Section

Article