Menggoyang Ruang Isolasi dalam Dunia Pendidikan: Berteologi di Tengah Masyarakat Plural

Authors

DOI:

https://doi.org/10.46445/djce.v4i1.657

Keywords:

isolation room, the world of education, Christian education, theology, plural society

Abstract

Restricting the space for the freedom of other religions to become an issue that continues to surface until now, and this has damaged the fact of plurality. Coexistence among religious adherents is a serious problem characterized by fanatical attitudes that isolate religious adherents for theological reasons. This then led to religious warnings that propagated in various sectors of human life including education. To overcome this problem, the purpose of this research is to provide space for theology to exist through the role of Christian education to shake up the space of isolation which continues to narrow relations between religious adherents. The method used in this research is content analysis concerning texts related to research topics in the form of journal articles, books, and online media which are selected according to research interests. The result of this study is that the role of education is needed as a vehicle for educating the intelligence of religious adherents in realizing theology both explicitly and implicitly in a pluralistic society. Through educated people, the isolation space can be shaken, and theology can exist creatively and proportionately in caring for the diversity of religious life.

References

Anthony, M. J. (2017). Pendahuluan. In M. J. Anthony (Ed.), Fondasi Pendidikan Abad 21 (1st ed.). Penerbit Gandum Mas.

Blegur, R. (2023). Menakar Distorsi Radikalisme Agama Terhadap Teori dan Praksis Beragama. Studia Philosophica et Theologica, 23(1), 101–118. https://doi.org/10.35312/spet.v23i1.488

Blegur, R., Gea, L. D., & Silitonga, A. (2022). Fenomena Radikalisme Agama di Ruang Publik: Suatu Potensi dan Tantangan Bagi Kaum Muda Kristen. HUPERETES: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen, 4(1), 14–26. https://doi.org/10.46817/huperetes.v4i1.124

Bulo, A. K., Arifianto, Y. A., & Anjaya, C. E. (2021). Merawat Harmonisasi Kehidupan Beragama dan Berbangsa melalui Internalisasi Nilai-nilai Pancasila di Lembaga Pendidikan Teologi. Epigraphe: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani, 5(2), 342–350. https://doi.org/http://dx.doi.org/10. 33991/epigraphe.v5i2.305

Drewes, B. F., & Mojau, J. (2011). Apa Itu Teologi?: Pengantar ke dalam Ilmu Teologi (7th ed.). BPK Gunung Mulia.

Fakta Guru Prancis Dipenggal karena Kartun Nabi Muhammad. (2020). CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/internasional/20201019112756-134-560002/fakta-guru-prancis-dipenggal-karena-kartun-nabi-muhammad

Fuad, N. (2015). Penanaman Toleransi Beragama pada Anak Melalui Pendidikan. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 2(1), 252–280. https://doi.org/10.33550/sd.v2i1.61

Gea, L. D. (2021). Pendidikan Kristen dalam Bingkai Multikulturalitas Bangsa Indonesia: Suatu Perspektif terhadap Amanat Agung dalam Matius 28:19-20. Jurnal Teologi Injili, 1(2), 61–71. https://doi.org/10.55626/jti.v1i2.12

Groome, T. H. (2011). Christian Religious Education. BPK Gunung Mulia.

Hardiman, F. B. (2023). Kebenaran dan Para Kritikusnya: Mengulik Idea Besar yang Memandu Zaman Kita (R. Retno (Ed.); 1st ed.). Penerbit PT. Kanisius.

Hardiman, F. B. (2010). Ruang Publik dan Ancaman Fanatisme Agama. Komunitas TITIK-TEMU Nurcholish Madjid Society, 1–5. http://nurcholishmadjid.net/asset/2018/04/2010_Juli_1_Makalah_F.-Budi-hardiman.pdf

Haryati, T. A. (2011). TEOLOGI MULTIKULTURAL (Resolusi Konflik Religiusitas di Indonesia). Religia: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 14(2), 145–168. https://doi.org/10.28918/religia.v14i2.87

Lesmana, R. P. D., & Syafiq, M. (2022). Fanatisme Agama dan Intoleransi pada Pengguna Media Sosial. Character : Jurnal Penelitian Psikologi, 9(3), 36–49. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/46146

Liere, L. van. (2010). Memutuskan Rantai Kekerasan: Teologi dan Etika Kristen di Tengah Tantangan Globalisasi dan Terorisme (1st ed.). BPK Gunung Mulia.

Menoh, G. A. B. (2018). Agama Dalam Ruang Publik (4th ed.). PT KANISIUS.

Nau, Y. H. M. (2019). PAK dalam Masyarakat Majemuk sebagai Upaya untuk Mengatasi Konflik Pluralisme Agama. In Y. B. Setyawan, P. Marbun, & L. E. Simbolon (Eds.), Prosiding: Konsultasi Nasional Mahasiswa Teologi Indonesia 2019 “Resolusi Konflik†(pp. 136–145). PERSETIA.

Nelson, C., & Woods, R. H. (2011). Content Analysis. In M. Stausberg & S. Engler (Eds.), The Routledge Handbook of Research Methods in the Study of Religion (1st ed., pp. 1–546). Routledge Taylor & Francis Group. https://doi.org/10.4324/9780203154281

Objantoro, E. (2016). Pluralisme Agama-Agama: Tantangan Bagi Teologi Kristen. Jurnal Simpson: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 1(1), 61–80. https://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/Js/article/view/6

Panggabean, J. Z. Z. (2018). Pendekatan Praksis-Teologis dalam Fondasi Pendidikan Kristiani. Kurios (Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen), 4(2), 167–181. https://doi.org/https://doi.org/10.30995/kur.v4i2.81

Pazmino, R. W. (2012). Fondasi Pendidikan Kristen: Sebuah pengantar dalam perspektif Injili. STT Bandung dalam kerja sama dengan BPK Gunung Mulia.

Perbedaan Agama Memicu Diskriminasi pada Pendidikan. (2022). Kompasiana.Com. https://www.kompasiana.com/sayapmerpatiid54386/62432b95fa29e233806a7582/perbedaan-agama-memicu-diskriminasi-pada-pendidikan

Rumahuru, Y. Z. (2008). Teologi Integralistik Selaku Teologi untuk Dialog dan Rekonsiliasi: Belajar dari Tindakan Bakudapa dan Bakubae Orang Maluku. In N. Elake, A. C. Kakiay, & Y. Z. Rumahuru (Eds.), Teologi Integralistik: Praktis Berteologi Dalam Masyarakat Majemuk (1st ed., pp. 137–154). GeMMa Press.

Setiawan, D. E., & Panjaitan, F. (2021). Titik Temu Pancasila dan Etika Politik Gereja dalam Melawan Radikalisme di Indonesia. Jurnal SMaRT Studi Masyarakat, Religi Dan Tradisi, 07(01), 43–55. https://doi.org/https://doi.org/10.18784/smart.v7i01.1234

Setio, R. (2016). Zaman Pasca-Ideologi dan Pendidikan Teologi: Sebuah Coretan Reflektif untuk Pak Bana dan Generasi Muda Sekarang. In W. S. Wibowo & R. Setio (Eds.), Teologi yang Membebaskan dan Membebaskan Teologi (1st ed., pp. 25–42). Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia.

Simon, J. C. (2023). Ecclesia in Transitu, Di Antara Alfa dan Omega: GPI dan Notae Ecclesiae yang Baru. GEMA TEOLOGIKA, 8(1), 81–98. https://doi.org/10.21460/gema.2023.81.996

Sinaga, M. L. (2018). Beriman dalam Dialog (A. Vonny, Veronica B. dan Setiawan (Ed.); 2018th ed.). BPK Gunung Mulia.

Singgih, E. G. (2009). Menguak Isolasi, Menjalin Relasi: Teologi Kristen dan Tantangn Dunia Postmodern (1st ed.). BPK Gunung Mulia.

Situmorang, V. H. (2019). Kebebasan Beragama Sebagai Bagian dari Hak Asasi Manusia. Jurnal HAM, 10(1), 57–68. https://doi.org/10.30641/ham.2019.10.57-67

Styawati, Y., & Sulaeman, M. (2020). Perang Salib Dan Dampaknya Pada Dunia. Realita : Jurnal Penelitian Dan Kebudayaan Islam, 18(2), 50–59. https://doi.org/10.30762/realita.v18i2.2534

Sudarmanto, G. (2014). Teologi Multikultural (Latumahina, Dina E. (Ed.); 1st ed.). Departemen Multimedia YPPII Batu, Bidang Literatur.

Tanya, E. (2006). Gereja dan Pendidikan Agama Kristen: Mencermati Peranan Pedagogis Gereja (2nd ed.). Sekolah Tinggi Teologi Cipanas.

Terkait Diskriminasi Agama Terhadap Siswa SMAN 2 Depok, Mendikbudristek : Pendidikan Harus Merdeka dari Diskriminasi - Poskota Bali. (2022). Poskota Bali. https://bali.poskota.co.id/2022/10/10/terkait-diskriminasi-agama-terhadap-siswa-sman-2-depok-mendikbudristek-pendidikan-harus-merdeka-dari-diskriminasi

Vimal, J., & Subramani, R. (2017). Understanding Qualitative Content Analysis in the Light of Literary Studies. Language In India, 17(3), 478–488. http://languageinindia.com/march2017/vimalqualitativeanalysisfinal.pdf

Viral Label Gereja di Tenda Bantuan Dicopot, Begini Kata Bupati Cianjur. (2022). Detik News. https://news.detik.com/berita/d-6428466/viral-label-gereja-di-tenda-bantuan-dicopot-begini-kata-bupati-cianjur

Wahono, S. W., & Riyanto, A. (2002). Agama: Dari Isolasi ke Pro-Eksistensi Refleksi Teologis-Dialogal Hidup Beriman. Studia Philosophica et Theologica, 2(1), 1–22. https://doi.org/https://doi.org/10.35312/spet.v2i1.158

Wattimena, R. A. . (2018). Kosmopolitanisme Sebagai Jalan Keluar Atas Tegangan Abadi Antara Neokolonialisme, Radikalisme Agama, Dan Multikulturalisme | Cosmopolitanism As a Solution To the Eternal Tension Between Neo-Colonialism, Religious Radicalism, and Multiculturalism. Jurnal Ledalero, 17(1), 119–132. https://doi.org/10.31385/jl.v17i1.59.119-132

Wera, M. (2017). Membingkai Ruang Dialog Beragama: Belajar dari Hans Kung dan Seyyed Hossein Nasr. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 4(2), 165–196. https://doi.org/10.33550/sd.v4i2.71

Wibowo, W. S. (2016). Iman dan Agama yang Membebaskan. In W. S. Wibowo & R. Setio (Eds.), Teologi yang Membebaskan dan Membebaskan Teologi (1st ed.). Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia dan Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana.

Wijaya, H. (2020). Metode-Metode Penelitian dalam Penulisan Jurnal Ilmiah Elektronik. In S. E. Zaluchu (Ed.), Strategi Menulis Jurnal Ilmiah untuk Ilmu Teologi (1st ed.). Golden Gate Publishing.

Yewangoe, A. A. (2009). Tidak Ada Ghetto. Gereja di Dalam Dunia (1st ed.). BPK Gunung Mulia.

Yunanto, S., & Damayanti, A. (2021). Menuju Indonesia yang Aman, Damai dan Demokratis: Tantangan, Disain Kebijakan dan Kelembagaan (1st ed.). UM Jakarta Press. http://repository.uki.ac.id/6394/1/MenujuIndonesiaAmanDamaidanDemoraktis.pdf

Zebua, S., Tafonao, T., Lidya S, D.-, Sinaga, E., & Lahagu, A. (2021). Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Ujung Tombak dalam Menekan Terjadinya Intolerasi di Antara Siswa di Sekolah. Fidei: Jurnal Teologi Sistematika Dan Praktika, 4(2), 245–261. https://doi.org/10.34081/fidei.v4i2.275

Downloads

Published

2023-06-27

How to Cite

Blegur, R., & Illu, G. E. A. (2023). Menggoyang Ruang Isolasi dalam Dunia Pendidikan: Berteologi di Tengah Masyarakat Plural. Didache: Journal of Christian Education, 4(1), 70–90. https://doi.org/10.46445/djce.v4i1.657

Issue

Section

Articles